IPL kirim tiga klub terbaik ke Kejuaraan Tenis Meja ASEAN di Thailand

Berita10 Dilihat
banner 468x60

Jakarta – Indonesia Pingpong League (IPL) untuk pertama kalinya mengirim wakil ke turnamen internasional setelah resmi menjadi induk organisasi tenis meja nasional, dengan menurunkan tiga klub terbaiknya ke ajang STIGA ASEAN Table Tennis Club Championship Challenge 2025 di Universitas Thonburi, Thailand, pada 19–20 Juli.

Tiga klub yang akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan tersebut adalah Onic, PTM Sukun, dan Arwana Jaya TTC, hasil dari tiga besar klasemen IPL 2025 Seri 1 yang digelar di Bandung, 2–4 Mei lalu. Mereka akan bersaing di kategori terbuka di Thailand.

banner 336x280

“Keikutsertaan di Thailand ini merupakan bagian dari kelanjutan musim pertama IPL. Tiga klub terbaik kami kirimkan sebagai perwakilan,” ujar Sekretaris Jenderal IPL Yon Mardiyono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Turnamen yang diikuti oleh 24 tim dari berbagai negara Asia Tenggara ini juga akan menghadirkan tim undangan dari India dan Taiwan.

Yon menegaskan, pengiriman tim ke luar negeri ini adalah bagian dari upaya IPL untuk mendorong kemajuan tenis meja Indonesia menuju panggung internasional.

“Ini adalah langkah awal. Ke depan, kami akan menyesuaikan kalender dengan kompetisi dunia, termasuk WTT (World Table Tennis),” katanya.

Ia menambahkan, dalam dua tahun ke depan IPL menargetkan dapat mencetak atlet yang mampu bersaing di level 100 besar dunia, termasuk melalui program pembinaan usia dini dan pengiriman ke berbagai kejuaraan internasional.

“Kami ingin menjadikan IPL sebagai tolok ukur prestasi nasional. Maka dari itu, SDM pelatih dan pembina terbaik juga kami kumpulkan,” ucap Yon.

Selain itu juga bertekad untuk menjadi tuan rumah kejuaraan internasional dalam dua tahun ke depan, baik tingkat Asia maupun seri WTT. “Tujuannya jelas, untuk memotivasi atlet, pelatih, dan klub agar lebih giat berprestasi,” katanya.

Pelatih klub Onic, Anton Suseno, menyambut baik langkah IPL dalam membuka akses kompetisi internasional bagi klub dan atlet Indonesia. Ia menilai Indonesia sebenarnya tidak kalah dalam potensi, tetapi masih tertinggal dalam hal pengalaman dan jam terbang.

“Negara seperti Singapura punya atlet peringkat dunia 50-an, Thailand dan Vietnam juga sudah terbiasa ikut tur internasional. Kita masih tertinggal, tapi bukan berarti tidak bisa mengejar,” ujar Anton.

Menurutnya, kunci kemajuan terletak pada konsistensi latihan dan frekuensi kompetisi yang memadai.

“Olahraga itu proses. Harus ada latihan yang benar dan kompetisi yang berkelanjutan. Dengan adanya IPL, kita punya jalur kompetisi yang bisa menopang pembinaan klub,” ucapnya.

Anton juga menyebut pentingnya memilih tempat latihan dan sparing partner yang tepat, serta menciptakan ekosistem yang mendukung antara pelatih, atlet, dan manajemen klub.

“Kalau mau medali, harus kerja keras dan kerja cerdas,” ujar Anton.

Turnamen STIGA ASEAN Table Tennis Club Championship Challenge 2025 akan diikuti oleh klub-klub unggulan dari Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Taiwan, India, dan Indonesia. Selain kategori terbuka, juga ada pertandingan kelompok U-13, yang turut diikuti dua klub asal Indonesia, yakni Onic, Garuda Jaya Victas Indonesia, dan Greeone TTC.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *